Perangi Sampah di Laut, Social Project Bali Adakan Beach Clean Up

Denpasar, Tagarnews.com – Sebagai wadah muda kreatif dan positif di Kota Denpasar, Paguyuban Social Project Bali sangat peduli terhadap permasalahan sampah yang kian mengkhawatirkan.

Pada hari Sabtu (8 Juni 2024) pukul 14.45 WITA hingga selesai, diadakan kegiatan bersih-bersih pantai (beach clean up) di Pantai Mertasari Sanur, Denpasar. Titik kumpul kegiatan berada di Warung Djukung dekat Pantai Mertasari.

Kegiatan ini melibatkan berbagai organisasi dan komunitas pemuda di Denpasar, seperti Mapala ISI, Siswa SMA Se Denpasar Selatan, Siswa SMP Se Denpasar Selatan, Seacleaners, Trash Hero Sanur, dan masyarakat umum. Putra pertama Chef Farah Quinn, Armand Fauzan Quinn, turut berpartisipasi dalam agenda beach clean up di Pantai Mertasari.

Sebelum memulai kegiatan beach clean up, diadakan diskusi kelompok kecil mengenai peran pemuda dalam pelestarian lingkungan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan umpan balik, saran, dan rekomendasi untuk kegiatan selanjutnya. Ada juga sesi bincang santai bersama masyarakat pesisir pantai untuk mengetahui keresahan dan harapan mereka terkait masalah sampah di pantai.

Ketua Kegiatan Beach Clean Up di Pantai Mertasari, I Gusti Ngurah Sentana Putra (akrab disapa Ngurah), mengatakan bahwa kegiatan beach clean up dapat menjadi upaya strategis dan progresif untuk mengedukasi dan melakukan aksi nyata dalam mengatasi permasalahan lingkungan, khususnya ekosistem laut. Ekosistem laut, salah satu tujuan SDGs, memiliki permasalahan sampah sebagai salah satu isu utama.

“Harapannya agenda ini menjadi langkah kecil untuk tujuan besar di bidang lingkungan,” jelas pemuda kelahiran 24 November 2001 ini.

Ngurah menambahkan, “Tujuan diadakan kegiatan ini selain memperingati Hari Laut dan Hari Lingkungan Hidup juga untuk melaksanakan langkah nyata di lingkungan, upaya edukasi dan diskusi terkait lingkungan, serta upaya mengetahui bagaimana kondisi dan aspirasi masyarakat di pesisir pantai,” ungkap Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Udayana Periode 2022 ini.

Dihubungi di tempat terpisah, Ketua Harian Social Project Bali, Herdian Armandhani (akrab disapa Dhani), mengatakan bahwa agenda beach clean up adalah upaya untuk memerangi sampah di hilir.

“Kebanyakan sampah saat ini yang mendominasi di laut dan pesisir adalah sampah plastik. Sampah plastik bisa dikurangi dengan gaya hidup zero waste di masyarakat. Gaya hidup zero waste bertujuan untuk meminimalkan jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya,” tutur pemuda alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana ini.

Dhani melanjutkan, “Gaya hidup zero waste bisa dilakukan dengan mudah seperti diet kantong plastik saat berbelanja di supermarket atau pasar tradisional dengan membawa tas kain, membawa botol minum ulang guna saat beraktivitas keluar rumah, membawa kotak alat makan dan sendok/garpu saat wisata kuliner, mengolah sampah organik menjadi kompos dan eco enzyme, beralih penggunaan panel surya untuk energi terbarukan, dan tidak membeli produk konsumtif dalam bentuk sachet,” imbuh pemuda yang menjabat sebagai Ketua KPPMPI Kota Denpasar ini.

Armand Fauzan Quinn, yang menjadi relawan dalam agenda beach clean up, mengungkapkan keresahan hatinya. Menurut Armand, sangat menyenangkan melihat pantai, tetapi ia merasa sedih karena permasalahan sampah.

“Saya pikir kita sungguh memerlukan lebih banyak orang yang peduli sampah (trash man), dan beberapa edukasi tentang sampah. Serta perbedaan disini dan di Amerika hukumnya sangat kuat didenda dan uang. Serta akan mendapat banyak masalah jika masyarakat membuat sampah. Tapi disini tidak diberlakukan yang mana seharusnya dirubah. Dan itu harus segera dirubah,” kata Armand.

Kedepan, agenda beach clean up dari Social Project Bali akan diadakan secara rutin di lokasi yang berbeda untuk membantu pemerintah dalam memerangi sampah.

Dalam waktu 2 jam, para relawan berhasil mengumpulkan 142 kg sampah yang telah dipilah berdasarkan kategori, yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah residu.

Pos terkait