Sengkarut Proyek Lapen di Desa Compang Deru: Diduga Dikerjakan Asal Jadi dan Papan Tender Tidak Dipasang

Proyek Lapen Milik Pemerintah Desa Compang Deru diduga dikerjakan asal-asalan. Foto ( Tagarnews. com)

Borong, Tagarnews.com-Proyek Lapisan Penetrasi (Lapen) milik Pemerintah Desa Compang Deru, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur mendapat sorotan dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat. Pasalnya, Proyek Lapisan Penetrasi (Lapen) yang bersumber dari Dana Desa tahun 2023 tersebut diduga dikerjakan asal-asalan dan tidak disertai papan informasi proyek (papan tender).

Yustinus Darmoyuwono, salah seorang Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Compang Deru mengatakan, komponen agregat dari jalan lapisan penetrasi (Lapen) yang menghubungkan Kampung Cedeng dan Kampung Cering ini tidak lengkap sehingga berdampak pada kualitas yang dihasilkan.

“Saya lihat saat ini batu yang digunakan hanya batu ukuran 3/5, 2/3, Siplit dan Abu Batu sedangkan batu 5/7 sama sekali tidak digunakan.Batu Telford saja masih muncul dipermukaan yang sudah mengerjakan lapen lebih jeleknya lagi di titik start itu sudah rusak lagi ” ujar Yustinus kepada Tagarnews belum lama ini.

Bacaan Lainnya

Menurut Yustinus, hingga saat ini Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Compang Deru tidak mengetahui konsultan perencana dari proyek Lapen ini.

Yustinus menduga, pemerintah desa mengabaikan penggunaan batu ukuran 5/7 sehingga berdampak terhadap kualitas Lapen.

“Kalau batu ukuran 5/7 tidak dipakai, jalan Lapen ini nanti tidak bertahan lama. Cepat rusak” ucap Yustinus.

Lebih lanjut, Yustinus mengatakan, proyek Lapen ini merupakan hasil musyawarah rencana pembangunan desa (Musrenbangdes) tahun 2022 untuk program tahun anggaran 2023.

Dalam Musrenbangdes tersebut, kata Yustinus, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Pemerintah Desa Compang Deru menyepakati pengerjaan jalan lapisan penetrasi (Lapen) yang menghubungkan Kampung Cedeng-Cering ditambah dengan pengerjaan TPT dan Deker karena kondisi tanah di beberapa titik yang sangat labil.

Namun menurut Yustinus, saat proyek ini mulai dikerjakan, pihak pemerintah desa tidak memasang papan informasi sehingga masyarakat di wilayah Desa Compang Deru tidak mengetahui berapa pagu dan volume pekerjaan dari proyek Lapen tersebut.

” Papan informasi proyek itu seharusnya dipasang agar masyarakat tidak bertanya-tanya, berapa volume pengerjaanya, berapa anggaran yang dihabiskan, berapa lama jangka waktu pengerjaanya. Itu bagian dari keterbukaan informasi publik. Hak dari masyarakat untuk tahu semuanya itu,” cetusnya.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Compang Deru, Vitalis Danis belum bisa dikonfirmasi.
Tagarnews berusaha menghubungi Vitalis melalui sambungan telepon namun tidak diangkat. Pesan Whatsapp yang dikrimkan juga belum dibalas.

Penulis: Dion Damba

 

 

Pos terkait